Langsung ke konten utama


PENDAHULUAN

Kepala sekolah memegang peranan penting dalam perkembangan sekolah. Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengatur para guru pegawai tata usaha dan pegawai sekolah lainnya. Dalam hal ini, kepala sekolah tidak hanya mengatur para guru saja, melainkan juga ketatausahaan sekolah siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa. Tercapai tidaknya tujuan sekolah sepenuhnya bergantung pada bijaksana yang terapkan kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagai pimpinan organisasi pendidikan di sekolah, kepala sekolah harus memiliki berbagai persyaratan agar ia dapat menjalankan  tugasnya dengan baik. masing-masing persyaratan ini saling berkaitan antar yang satu dengan yang lainnya. Diantaranya adalah memiliki ijazah, kemampuan mengajar, kepribadian  yang baik serta memiliki pengalaman kerja. Maka dalam makalah ini akan dikupas dan dibahas, dipersentasikan sesuai dengan informasi dan pengetahuan yang pemakalah miliki dengan judul Kepala Sekolah Sebagai Supervisor.


















PEMBAHASAN
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR

A.    Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
1.      Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah orang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan  memberdayakan berbagai potensi masyarakat serta orang tua untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. Perubahan pertama terjadi sejak ditetapkan Kepmendikbud RI nomor : 0296/U/1996 tanggal 1 Oktober 1996 sampai dikeluarkannya Kepmendiknas RI Nomor 162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, seorang Kepala Sekolah tidak lagi sebagai pejabat struktural dengan eselon tertentu. Kepala Sekolah “hanya’ seorang guru yang atas dasar kompetensinya diberi tugas tambahan mengelola satuan pendidikan. Jadi seorang kepala sekolah pada dasarnya seorang guru, yaitu seorang guru yang dipandang memenuhi syarat tertentu dalam memangku jabatan professional sebagai pengelola satuan pendidikan.

Menurut soewardji lazaruth, kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan besar dalam pengembagan mutu penddikan di sekolah. Menurut M. Darmanto, kepala sekolah adalah personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Lain hal definisi kepala sekolah menurut wahyo sumidjo, beliau mendefinisikan kepalas sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberikan tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan pembelajaran atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik yang menerima pelajaran. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kepala sekolah adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran, supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan pembelajaran.

2.      Syarat-syarat menjadi kepala sekolah yang profesional.
Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang bersifat unik karena sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebut, sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. “Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah”. Oleh karena itu, untuk memimpin sebuah sekolah diperlukan sebuah kepala sekolah yang profesioanl yang bededikasi tinggi dengan jabatan yang sedang dia emban.
Berikut ini adalah syarat untuk menjadi kepala sekolah yang bersumber dari peraturan menteri pendidikan nasional RI No 13 tahun 2007 tentang standard kepala sekolah/madrasah.
1.      Kepribadian.
a)      Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
b)      Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c)      Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah.
d)     Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
e)      Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah.
f)       Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
2.      Manajemen
Seorang kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan seorang menejer dengan baik. Managemen sebagai suatu proses, karena semua manager bagaimanapun juga dengan ketangkasan dan ketrampilan yang khusus, mengusahakan berbagai kegiatan yang saling berkiatan tersebut dapat didaya gunakan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
a)      Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
b)      Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
c)      Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal.
d)     Mengelola perubahan dan pengembangansekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
e)      Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
f)       Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal
g)      Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
h)      Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
i)        Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
j)        Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
k)      Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
l)        Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/ madrasah.
m)    Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
n)      Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
o)      Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
p)      Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
3.      Kewirausahaan.
a)      Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
b)      Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
c)      Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
d)     Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
e)      Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
4.      Supervisi
a)      Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
b)      Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c)      Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
d)     profesionalisme guru.
5.      Sosial.
a)      Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah.
b)      Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
c)      Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

3.      Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Sebagai supervisor maka Kepala Sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik
Tugas ini antara lain berupa:
a.       Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami secara jelas tujuan-tujuan pendidikan pengajaran yang hendak dicapai, dan hubungan antara aktivitas pengajaran dengan tujuan-tujuan tersebut.
b.      Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-persoalan dan kebutuhan murid, serta usaha-usaha apa yang dapat ditempuh, untuk mengatasi dan memenuhinya.
c.       Membantu guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang masalah-masalah dan kesukaran belajar murid-murid dan usaha apa yang dapat dilaksanakan untuk menolong dan mengatasinya.
d.      Membantu guru-guru agar mereka memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik dengan menggunakan berbagai variasi metode-metode pengajaran modern sesuai dengan sifat masing-masing mata pelajaran yang diberikan.
e.       Menyeleksi dan memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap guru sesuai dengan minat kemampuan dan bakat masing-masing dan selanjutnya dapat mendorong untuk terus memperkembangkan minat-minat, bakat-bakat dan kemampuan.
f.       Memberikan bimbingan yang bijaksana kepada guru-guru, terutama kepada guru-guru baru. Agar mereka dapat memasuki, memahami dan menghayati suasana sekolah.
g.      Membantu guru-guru untuk memahami sumber-sumber pengalaman belajar bagi murid-murid di dalam sekolah di tengah-tengah masyarakat sehingga situasi belajar mengajar diperkaya karenanya.
h.      Membantu guru-guru untuk memahami, dapat membuat dan dapat mempergunakan berbagai alat pelajaran dan alat-alat peraga untuk memperbaiki kualitas belajar dan mengajar.
i.        Memberikan pelayanan dan bimbingan sebaik-baiknya agar guru-guru dapat menggunakan kemampuan dan waktu-waktu sepenuhnya bagi pelaksanaan tugas-tugas jabatan mereka. [1]
Semua yang telah di uraikan di atas sangat berperan dalam Tercapainya perkembangan sekolah. Namun demikian tujuan yang diharapakan tidak akan tercapai bila tidak didukung oleh kemampuan Kepala Sekolah yang bersangkutan dalam melakukan tugas supervisi, dukungan faktor lingkungan masyarakat sekitar sekolah, kecakapan para pegawai yang ada, kemampuan guru dalam memberikan pelajaran.[2]

Tugas lain dari seorang kepala sekolah sebagai supervisor yang perlu dibicarakan tersendiri adalah masalah pembinaan kurikulum sekolah. Sebenarnya apa pembinaan kurikulum, tidak terlepas dari keseluruhan fungsi supervisi yang dijalankan oleh kepala sekolah. Dapat dikatakan bahwa semua tugas kepala sekolah sebagai supervisor harus selalu berlandaskan pada kurikulum sekolah. Bukankah merupakan pedoman segala kegiatan sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan di sekolah

4.      Jadwal Kerja Kepala Sekolah
Kegiatan harian
a.       Memeriksa daftar hadir guru, tenaga tehnis pendidikan, dan tenaga tata usaha.
b.      Mengatur dan memeriksa 7 K disekolah ( keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, keteladanan, ketertiban, kekeluargaan).
c.       Memeriksa program kerja guru dan persiapan pengajaran yang menunjang proses belajar mengajar.
d.      Menyelesaikan surat-surat, menerima tamu dan menyelesaikan pekerjaan kantor lainnya.
e.       Mengatasi hambatan-hambatan terhadap kelancaran berlangsungnya proses belajar mengajar.
f.       Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu.
g.      Memeriksa segala sesuatu yang terjadi sampai selesainya jam kerja sekolah pada hari itu.
h.      Memeriksa keterlaksanaannya 8 Progran Standar Nasional Pendidikan.
Kegiatan mingguan
Disamping kegiatan-kegiatan harian perlu pula dilaksanakan kegiatan mingguan sekolah sebagai berikut :
a.       Upacara tiap hari senin dan hari besar Nasional yang ada pada hari minggu tersebut.
b.      Shalat Dhuha berjamaah setiap hari senin, Rabu, dan Jum’at.
c.       Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat.
d.      Mengadakan pertemuan mingguan untuk menelah kembali kegiatan yang lalu dan menyiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan kegiatan minggu berjalan.
e.       Mengatur pengadaan keperluan perlengkapan kantor / sekolah.
f.       Mengevaluasi Program Kegiatan Harian Sekolah.
Kegiatan bulanan
a. Awal bulan
1.      Melaksanaan penyelesaian gaji pegawai, dan guru laporan bulanan, rencana keperluan perlengkapan kantor, sekolah dan rencana belanja bulanan.
2.      Melaksanakan Pemeriksaan Umum terhadap :
·         Agenda kelas.
·         Daftar hadir guru dan pegawai.
·         Kumpulan bahan Evaluasi berikut Analisanya.
·         Kumpulan Persiapan Pengajaran Guru.
·         Diagram Pencapaian Kurikulum.
·         Program perbaikan dan pengayaan.
·         Diagram daya serap siswa.
·         Buku catatan BP / BK.
3)  Memberi Peunjuk / catatan kepada guru yang mengalami kesulitan, siswa yang pelu diperhatikan dalam rangka pembinaan siswa.
b. Akhir Bulan
1.      Penutupan Buku Pemeriksaan dan Pelaporan.
2.      Pertanggung jawaban keuangan.
3.      Evaluasi terhadap persediaan dan penanggungan alat dan bahan praktek.
4.      Evaluasi masing-masing Program Kegiatan.

Kegiatan awal tahun ajaran
Menetapkan rencana kegiatan sekolah pada tahun pelajaran yang akan datang:
a.       Membuat Program Kerja Sekolah.
b.      Merefleksi Program Kegiatan Tahun lalu.
c.       Kebutuhan Guru / TU.
d.      Pembagian tugas mengajar.
e.       Program Persiapan Pengajaran.
f.       Kebutuhan buku pelajaran dan buku pegangan guru.
g.      Kelengkapan alat/bahan pengajaran.
h.      Rapat dewan guru.

Kegiatan akhir tahun ajaran
Setelah akhir tahun perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka penutupan akhir tahun pelajaran sekaligus melaksanakan kegiatan persiapan untuk tahun pelajaran yang akan datang:
1.      Menyelesaikan penutupan buku Inventaris dan keuangan.
2.      Menyelenggarakan UN dan UAS.
3.      Menyelenggarakan persiapan kenaikan kelas / tigkat yang meliputi:
·         Pengisian Leger ( daftar nilai ).
·         Penyiapan bahan-bahan untuk rapat guru.
·         Pengisian raport dan nilai UN.
·         Kegiatan akhir tahun ajaran, kenaikan kelas, pembagian raport, penyerahan SKHU, dan pelepasan Kelulusan.
·         Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran yang bersangkutan.
·         Membuat rencana perbaikan dan pemeliharaan sekolah serta alat Bantu pendidikan.
·         Membuat rencana keuangan tahun yang akan datang.
·         Membuat laporan Akhir tahun pelajaran.
·         Melaksanakan kegiatan penerimaan siswa baru yang meliputi:
a)      Persiapan formulir syarat-syarat penerimaan siswa baru.
b)      Pembentukan panitia penerimaan / pendaftaran siswa baru.
c)      Penyusunan syarat-syarat penerimaan siswa baru.
d)     Rapat Panitia Penerimaan Siswa Baru
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang ditunjuk sebagai Wakil Kepala Sekolah, urusan Kurikulum, urusan Kesiswaan, urusan Humas, urusan saranna dan prasarana.[3]

5.      Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya dengan dasar Pancasila dan bertujuan untuk;
a)      Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b)      Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan
c)      Mempertinggi budi pekerti
d)     Memperkuat kepribadian
e)      Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya serta hubungan dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung jawabnya pula. Inisiatif dan kreatif yang mengarah pada perkembangan dan kemajuan sekolah merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah. Namun demikian, dalam usaha memajukan sekolah dan menanggulangi kesulitan yang dialami sekolah baik yang berupa atau bersifat material seperti perbaikan gedung, penambahan ruang, penambahan perlengkapan, dan sebagainya maupun yang bersangkutan dengan pendidikan anak-anak, kepala sekolah tidak dapat bekerja sendiri. Kepala sekolah harus bekerja sama dengan para guru yang dipimpinnya, dengan orang tua murid atau BP3 serta pihak pemerintah setempat.

B.     Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pengajaran
Pengertian Supervisi Pengajaran
Pengertian supervisi pengajaran adalah segala usaha dari administrator pendidikan dan administrator sekolah yang ditujukan untuk menolong dan memperbaiki serta meningkatkan keahlian guru dalam melakukan tugasnya, termasuk menstimulasi pertumbuhan dan pengembangan profesi para guru, pemilihan revisi tujuan-tujuan pendidikan, materi pengajaran, metode mengajar serta evaluasi pengajaran.

Sebagai administrator pendidikan dan administrator sekolah dalam melakukan supervisi tidak hanya menilai kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh guru dan murid akan tetapi dia juga harus memberi bimbingan, pertolongan serta dorongan dan semangat kepada guru-guru dan karyawan yang bersangkutan dengan adanya upaya melakukan perbaikan-perbaikan dalam pendidikan, baik yang berkaitan langsung dengan perbaikan kurikulum maupun tujuan pendidikan.

Begitu juga dengan seorang supervisor pengajaran, di dalam melaksanakan tugas hendaknya sesuai dengan konsep dasar yang terkandung dalam perkataan supervisi itu sendiri, Broadman di dalam tulisannya menyatakan bahwa maksud demokratis dari supervisi pengajaran adalah menekankan penghormatan terhadap personality, dalam arti keberadaan guru hendaknya mempunyai kebebasan dalam mengemukakan pemikiran-pemikirannya serta berpartisipasi secara inteligen dalam mengarahkan pengajaran dan penentuan kebijaksanaan, konsep demokratis ini didalamnya melekat adanya ideal kerjasama, yaitu ideal kerjasama antara pihak guru dengan supervisor dalam memecahkan masalah pengajaran, karenanya seorang supervisor pengajaran merupakan seorang penasehat, pembimbing dan penolong guru.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi pengajaran adalah suatu yang sangat dibutuhkan terlebih lagi kepada guru-guru baru, baik ketika berada di dalam kelas maupun disekolah. Sebagaimana contoh keberadaan supervisor yang ada di Amerika Serikat, banyak sekali tugas-tugas yang perlu dilakukannya, diantaranya adalah:
a.       Menolong menyusun suatu program yang teratur.
b.      Mendemonstrasikan atau mempertunjukkan teknik-tekinik mengajar yang baik.
Menyediakan alat-alat pengajaran yang akan dipertunjukkan serta mempraktekkannya di dalam kelas.
c.       Menulis membuat laporan-laporan hasil-hasil pekerjaannya kepada kantor-kantor administrasi pendidikan.Membantu guru-guru dalam membuat persiapan-persiapan pelajaran yang akan diajarkan.
d.      Menolong guru dalam membuat catatan-catatan yang sistematis mengenai kemajuan murid-murid.
Memberikan saran-saran terhadap pemakaian fasilitas-fasilitas sekolah, agar fasilitas yang ada dalam sekolah itu dapat digunakan semaksimal mungkin.
e.       Mengatur daftar kunjungan sekolah.
f.       Mengatur dan menyusun daftar bacaan guru-guru yang bersifat profesional.
g.      Memberikan bantuan dalam hal evaluasi untuk kenaikan kelas. Semua hal diatas tidak hanya mengenai hal-hal yang terjadi didalam sekolah, tetapi juga mencakuphal-hal yang terjadi diluar sekolah yang ada kaitannya dengan pendidikan.

Fungsi Supervisi Pengajaran
Menurut Mc. Nerney bahwa fungsi supervisi pengajaran adalah membantu para guru dalam memecahkan masalah-masalah yang mengganggu dan menghalangi berlangsungnya efektifitas dalam proses pendidikan, jadi bukan sebaliknya yaitu memberi tugas kepada guru yang tidak mampu ia kerjakan atau menilai kesalahan-kesalahan guru di muka kelas. Diantara masalah-masalah yang sering terjadi adalah:
a.       Masalah yang berkaitan dengan motivasi
Yaitu bagaimana yang harus dilakukan seorang guru dalam memberikan motivasi kapada siswa ketika mereka tidak begitu minat dengan satu mata pelajarn.
b.      Masalah yang berkaitan dengan metode mengajar
Sebagai misal seorang guru mampu menyusun sebuah metode yang akan diterapkan dalam suatu mata pelajaran agar dapat diperoleh hasil yang baik.
c.       Masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum
Umpamanya pada suatu sekolah yang berada pada masyarakat tertentu, muatan lokal apa saja yang harus dicari untuk mengisi dua puluh persen dari muatan lokal yang sudah ada yang didasarkan dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan.
d.      Masalah yang berkaitan dengan evaluasi pengajaran
Sebagaimana berfikir mengenai bagaimana melakukan evaluasi yang benar-benar dapat mencerminkan kecakapan siswa, serta mampu menentukan instrument apa saja yang digunakan dalam proses evaluasi.



Secara umum, kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah sesuai dengan fungsinya sebagai supervisor antara lain :
1.      Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
2.      Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah
3.      Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.
4.      Membina kerja sama yanag baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawai sekolah lainnya
5.      Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah.
6.      Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau POMG dan instan-instan lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para siswa.














PENUTUP


Kesimpulan
Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Kualitas kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap terbentuknya semangat kerja, kerja sama yang harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru.
Selain sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah juga sebagai Administrator, bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Hal tersebut mencakup seluruh kegiatan sekolah, seperti; proses belajar-mengajar, kesiswaan, personalia, sarana prasarana, ketatausahaan dan keuangan serta mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat. Selain itu juga, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap keadaan lingkungan sekolahnya.
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan beberapa poin utama mengenai kepemimpinan kepala sekolah sebgai seorang supervisor, yaitu:
1.      Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah yang mengatur dan menetapkan fungsi administrasi termasuk didalamnya fungsi pengawasan (supervisi)
2.      Selain kepala sekolah, guru juga mempunyai peran yang sangat menentukan tercapainya tujuan pendidikan.
3.      Kepala Sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan arah jalannya pocily yang ada di sekolah dalam rangka pencapaian mutu pendidikan yang maksimal.









DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin, Yusak, 1998, Administrasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia
Daryanto, 2010.Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Purwanto, Ngalim,  2005.Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Purwanto ,Ngalim, dkk. 1981. Adiministrasi Pendidikan, Jakarta:  Mutiara
Http://mpilovers2010.blogspot.com/2012/03/kepemimpinan-kepala-sekolah            dalam.html#!/2012/03/peningkata-profesionalisme-guru.html
smpn21-bpn.sch.id/web/index.php?option=com_content...























MAKALAH
SUPERVISI PENDIDIKAN II

TENTANG
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR

OLEH
HAMIDAH
RIFAYENI

DOSEN
Drs.H.AHMAD SABRI,M.Pd


KUALIFIKASI REGULER S1
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN IB PADANG

2012


[1] Dirawat, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. 84-85.
[2] Yusak, Burhanuddin, Administrasi Pendidikan untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKNK. 78.
[3] smpn21-bpn.sch.id/web/index.php?option=com_content..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PRINSIP PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN

MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN II TENTANG PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN OLEH : KELOMPOK 3 HERRU ARRIZA YENNIS DOSEN : DRS.H.AHMAD SABRI, M.PD KUALIFIKASI REGULER S1 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TERBIYAH IAIN IB PADANG 2012 I.                    PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan dikatakan sebagai salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri manusia serta proses pembentukan pribadi dan karakter manusia. Manusia diberikan dasar-dasar pengetahuan s

tugas dan tanggung jawab supervisor

I. PENDAHULUAN Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan Negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarkat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan yang berat. Sekolah merupakan lembaga formal sesuai dengan misinya yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan belajar mengajar ini akan berjalan lancar jika komponen-komponen dalam lembaga ini terpenuhi dan berfungsi sebagaimana mestinya. Komponen-komponen tersebut antara lain: sarana dan prasarana yang memadai, terpenuhinya tenaga pendidikan yang kualified, adanya struktur organisasi yang teratur, dan yang tak kalah pentingnya adalah supervisi pendidikan itu sendiri. Peran supervisor dalam suatu lembaga pendidikan, harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada staf atau guru disekolah dan juga untuk mem

MAKALAH PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN D MALAYSIA

PENDAHULUAN Pendidikan adalah elemen penting dalam proses tumbuh besar dan kematangan seseorang yang dapat melahirkan generasi berguna serta berakhlak mulia. Oleh itu, sistem pendidikan yang mantap penting untuk menerapkan semua nilai murni dalam diri individu ( http://aferiza . wordpress. Com /2009/06/10/ memahami- isu-isu-pendidikan-islam-di-malaysia). Implementasi sistem pendidikan Islam diberbagai negara yang berpenduduk muslim mempunyai corak serta sistem yang satu dengan yang lainnya terkadang terdapat perbedaan. Di negara yang mayoritas penduduknya beragam Islam berbeda nuansanya dengan negara yang relatif berimbang antara setiap pemeluknya, misalnya negara tersebut memiliki pluralitas agama, dominasi penguasa atau ”political will” juga amat berpengaruh terhadap kebijaksanaan hukum suatu negara. Karenanya implementasi hukum Islam di negara-negara muslim bukan hanya terletak pada seberapa banyak penganut Islam tetapi juga ditentukan oleh sistem yang dikembangkan oleh